Saya akan menulis dan membahas tentang Museum Nasional. Museum ini terletak tidak jauh dari Monumen Nasional. Pastikan anda
mengunjungi museum ini jika sedang berwisata di kawasan Monumen Nasional atau
yang sering disebut Monas.
Gerbang Museum Nasional
Museum Nasional Republik
Indonesia atau masyarakat Jakarta lebih sering menyebutnya dengan Museum Gajah ini
terletak di Jakarta Pusat tepatnya di Jalan Merdeka Barat no12. Museum ini
adalah museum pertama dan terbesar di Asia Tenggara.
Museum Nasional yang bergaya
klasik ini ternyata berpengaruh dari bangsa Eropa. Tapi sangat disayangkan karena
pengunjung museum ini lebih dominan kepada orang asing dari pada orang lokal. Padahal
tempatnya sangat nyaman. Tiket masuknya pun tidak mahal untuk penduduk
lokal Rp 5.000 dan untuk pengunjung foreigner Rp 10.000 . Museum ini buka setiap
hari selasa sampai jumat pukul 08.30-16.00,sedangkan sabtu dan minggu pukul 08.30-17.00
.“senang banget berada di museum ini, karna tempatnya yang nyaman seperti mall,dan jalan-jalan disini bisa merefreshingkan diri sekaligus mendapatkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat dan pemandu
museumnya pun sangat ramah-ramah.”ujar para pelajar yang mengunjungi museum
Nasional.
Museum ini adalah warisan
dari pemerintah kolonial Belanda. Anggota lembaga ini di bentuk oleh orang Belanda, awal mulanya lembaga ini pun menggunakan bahasa belanda yaitu Bataviaasch Genootscap van Kunsten en Wetenschappen, merupakan singkatan yaitu lembaga
BG. JCM Raden Macher merupakan pendiri lembaga ini, selain itu juga beliau menyumbangkan rumahnya yang terletak di kalibesar serta beberapa benda koleksinya seperti benda budaya dan buku-buku yang sangat berguna.
Anggota kelompok itu sendiri adalah kolektor benda-benda antik, misalnya seperti keramik dan juga mata uang, jadi lembaga ini sebenarnya untuk memajukan ilmu pengetahuan, juga kebudayaan dan kesenian. Waktu pemerintahan Inggris yang dipimpin oleh Sir Thomas Stamford Raffles beliau memutuskan untuk membuat gedung baru yang ternyata dijadikan museum, berada di jalan Majapahit no 3, yang sekarang menjadi gedung Sekretariat Negara. Pada tahun 1862 pindah digedung baru yang hingga saat ini masih ditempati, kemudian tahun 1868 diresmikanlah dan dibuka untuk umum.
Ternyata
cukup banyak koleksi yang ada di museum Nasional ini, makannya museum ini
dikenal dengan museum yang terlengkap di Indonesia. “ya total koleksi disini
lebih dari 141.000 buah” ujar mas Didi sang pemandu museum . Dari 141.000 buah
koleksi, koleksi ini dibagi menjadi 7 jenisyaitu Prasejarah, Sejarah,
Arkeologi, Etnografi (etnis dan gambar), Geografi, Mata Uang dan Tanda Jasa,
Keramik Asing.
Patung Gajah di
depan gerbang Museum Nasional
Museum Nasional yang juga dikenal
sebagai Museum Gajah karena dihadiahkannya patung gajah oleh Raja Chulalongkorn
dari Thailand pada tahun 1871.
Arca HARIHARA
Persatuan dewa Siwa(Hara) dan dewa Wisnu(Hari).
Arca ini diperkirakan perwujudan Raja Kertarajasa Jayawardhana.
SARKOFAGUS
Peti mati di masa Megalitik.
Arca MENHIR
Arca ini dipercaya sabagai penolak
bala.
LUMPANG/MORTAR
Semacam tempat
ulekan ya di masa sekarang, gunanyauntuk membuat ramuan jamu atau bumbu.
Terdapat taman yang hijau dan asri ditengah museum.
BHAIRAWA BUDDHA
Patung
ini menggambarkan dewa Bhairawa yang sedang marah. Patung berdiri di atas mayat
dan memegang cangkir tengkorak. Patung Bhairawa salah satu koleksi yang paling
menarik untuk para pengunjung yang datang, dikarenakan patung Bhairawa yang
terbesar dan tertinggi (414cm) di museum ini, dan hanya ada 2 di dunia.
BRAHMA
Dewa yang
satu ini dewa yang identik dengan berkepala empat. Brahma adalah dewa sang
Pencipta dalam agama Hindu.
GANESA
Ganesa
dewa sang Penyingkir Rintangan dalam agama Hindu.
WAYANG LASMANA
Wayang Lasmana merupakan putra
mahkota di kerajaan Astina.
Terdapat wayang di dalam museum.
PASREN
Ruangan yang terlihat simple namun
elegan ini menggambarkan wanita anggun, merupakan kamar tidur dari Dewi Sri.
HIASAN TELINGA
Anting ini biasa dipakai oleh para
wanita Dayak pada saat acara-acara khusus atau pesta. Bentuknya lucu dan unik,
tidak heran kebanyakan para wanita dayak bertelingga lebar, itu dikarenakan
bahwa wanita bertelinga lebar cantik, dan semakin lebar semakin cantik. Dan itu
yang membuat suku dayak terlihat unik dan menarik.
PERAHU ASMAT
Perahu kuno yang terbuat dari bahan kayu
solid.
Manusia Purba
Beberapa Manusia Purba ini sedang
melakukan komunikasi.
Ini dia narasumber, mas Prasetyo Budi Agung yang biasa
dipanggil Didi.
Dan masih banyak koleksi-koleksi yang sayang untuk tidak
dilihat di museum ini. Jika ke Monumen Nasional, sempatkan dan disarankan untuk
ke Museum Nasional ini.